di terang bulan purnama
aku menikmati cubitanmu di lengan
di paha
da di pipi
diterang bulan purnama
aku melihat wajah ayumu mencoba
berusaha
dan agak memaksa
menancapkan panah asmara
diterang bulan purnama
kulihat jelas bekas luka luka
terbayanglah
rintihan sengsara kita
yang terdengar seperti paduan suara
indah dan
luar biasa
bekas luka itu kumengerti
telah menciptakan kita
Purwokerto,22 Mei 2010.
Surya Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar