anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
bertopeng menari tarian tradisi nenek moyang
anak anak melompat lompat
berlarian jatuh terantuk batu
menangis meratapi topengnya yang lecet bibirnya
gemetaran tanganya mengusap usap
senyum topengnya berubah
dua hari kemudian
anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
bertopeng menyanyikan lagu lagu baru
anak anak saling pandang bangga diri
berjalan kesana kemari pamer topeng berwajah tampan dan licik
persis wajah bapaknya yang telah mendandani
anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
sedang menyanyi dan menari diantara kita
anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
siapakah mereka itu
aku
atau
kamu
Purwokerto,23 Mei 2010
Surya Esa.
aku hanya ingin hadir bersamaMu,menjadi bagian dari setiap rencanaMu,karna itu pasti indah dan mulutku akan mengucapkan luar biasa,jadi tak perlu lagi perbincangan dan perdebatan karna tidak ada gunanya.
Saudaraku Papua
Sabtu, Mei 22, 2010
Jumat, Mei 21, 2010
PERTEMUAN INI MAHAL SEKALI
pertemuan ini tidak diwarnai asap rokok
oh
segar sekali
perjamuan ini penuh kasih sayang
ya
indah sekali
pertanyaan yang agak pesimis jawabnya
bagaimana dengan pertemuan esok hari
esok lusa
minggu depan
sebulan lagi
atau dua puluh tahun yang akan datang
wow
apa itu
apa itu
apa itu
ya
pertemuan ini mahal sekali
Purwokerto,22 Mei 2010
Surya Esa.
oh
segar sekali
perjamuan ini penuh kasih sayang
ya
indah sekali
pertanyaan yang agak pesimis jawabnya
bagaimana dengan pertemuan esok hari
esok lusa
minggu depan
sebulan lagi
atau dua puluh tahun yang akan datang
wow
apa itu
apa itu
apa itu
ya
pertemuan ini mahal sekali
Purwokerto,22 Mei 2010
Surya Esa.
PENJAGA MALAM
aku penjaga malam
yang memberi terang orang orang
tapi aku bukan bulan juga bukan bintang
aku penjaga malam
yang memberitahu orang tersesat
tapi aku bukan lentera juga bukan kunang kunang
penjaga malam itulah aku
yang selalu berjaga jaga
tapi aku bukan polisi Indonesia bukan pula kupu kupu malam
makananku mie godog dicampur hati onta
yang dimasak diatas bara arang kayu tancang
minumanku air putih
aku tidak minum teh atau kopi apa lagi alkohol
benci tubuhku
dengarkan kehadiranku bersama angin
aku penjaga malam
yang suka tersenyum kepada kaum miskin kesombongan
tapi aku bukan gareng,petruk juga bukan semar
penjaga malam itulah aku
yang menghabiskan waktunya dengan perbincangan bukan perang
tapi aku bukan pengkhotbah,pendakwah juga bukan pejabat negara
aku ada diantara kamu
sekarang
mengajak telanjang
menikmati keindahan yang sementara
aku penjaga malam
Purwokerto,21 Maret 2010
Surya Esa.
yang memberi terang orang orang
tapi aku bukan bulan juga bukan bintang
aku penjaga malam
yang memberitahu orang tersesat
tapi aku bukan lentera juga bukan kunang kunang
penjaga malam itulah aku
yang selalu berjaga jaga
tapi aku bukan polisi Indonesia bukan pula kupu kupu malam
makananku mie godog dicampur hati onta
yang dimasak diatas bara arang kayu tancang
minumanku air putih
aku tidak minum teh atau kopi apa lagi alkohol
benci tubuhku
dengarkan kehadiranku bersama angin
aku penjaga malam
yang suka tersenyum kepada kaum miskin kesombongan
tapi aku bukan gareng,petruk juga bukan semar
penjaga malam itulah aku
yang menghabiskan waktunya dengan perbincangan bukan perang
tapi aku bukan pengkhotbah,pendakwah juga bukan pejabat negara
aku ada diantara kamu
sekarang
mengajak telanjang
menikmati keindahan yang sementara
aku penjaga malam
Purwokerto,21 Maret 2010
Surya Esa.
SAJAK PENANTIAN
Indonesia
tersenyumlah
seperti mereka yang besar
buatlah aku bangga
karna senyum manismu
kepada mereka yang memusuhimu
Indonesia
terbanglah seperti garuda
bukan burung phonix
buatlah aku menangis
karna gayamu
menyanyikan Bhineka tunggal ika
Indonesia
menarilah
seperti penari keraton yang agung
buatlah aku mlongo
karna kebajikanmu yang kau peragakan
mendamaiakan pertikaian
demi
pertikaian
Indonesia
bicaralah
seperti manusia bukan dewa dewa
dendangkanlah
baris baris Pancasila dan undang undang dasar 45
Indonesia
rakyat menunggumu
Purwokerto,12 Agustus 2010
Surya Esa.
tersenyumlah
seperti mereka yang besar
buatlah aku bangga
karna senyum manismu
kepada mereka yang memusuhimu
Indonesia
terbanglah seperti garuda
bukan burung phonix
buatlah aku menangis
karna gayamu
menyanyikan Bhineka tunggal ika
Indonesia
menarilah
seperti penari keraton yang agung
buatlah aku mlongo
karna kebajikanmu yang kau peragakan
mendamaiakan pertikaian
demi
pertikaian
Indonesia
bicaralah
seperti manusia bukan dewa dewa
dendangkanlah
baris baris Pancasila dan undang undang dasar 45
Indonesia
rakyat menunggumu
Purwokerto,12 Agustus 2010
Surya Esa.
SAJAK PERKUTUT
sebagai perkutut
kusadari
suaraku merdu
nyanyianku adalah sukacitamu
meski demikian
hubunganku denganmu
berbeda dengan matahari
nyanyianku tidak hanya untuk menyenangkanmu
kecerdasanku itu tak kumiliki
aku harus jujur
sebenarnya tidak pernah ada
ucapan terima kasih diantara kita
dalam cerita ini
sama persis
seperti hubunganku dengan mata air
dan air mata
yang telah melegakan tenggorokan
dan
otak
sebagai perkutut
kusadari
suaraku merdu
Purwokerto,24 Mei 2010
Surya Esa.
kusadari
suaraku merdu
nyanyianku adalah sukacitamu
meski demikian
hubunganku denganmu
berbeda dengan matahari
nyanyianku tidak hanya untuk menyenangkanmu
kecerdasanku itu tak kumiliki
aku harus jujur
sebenarnya tidak pernah ada
ucapan terima kasih diantara kita
dalam cerita ini
sama persis
seperti hubunganku dengan mata air
dan air mata
yang telah melegakan tenggorokan
dan
otak
sebagai perkutut
kusadari
suaraku merdu
Purwokerto,24 Mei 2010
Surya Esa.
INDONESIA DAN AKU
dalam setiap kemerdekaan
menciptakan bebauan
bau keserakahan
bau kemunafikan
bau kemenangan
bau kegagalan
bau perceraian
bahkan
bau kemenyan
beberapa gelintir diantara kamupun
menganggap bukan dosa
dalam cinta kasih
selalu tidak ada keberbedaan
sekarang
kemarin
esok
bahkan nanti
selalu menciptakan anggapan yang sama
salah atau benar
tidak ada keliru
aku bukan buah kekeliruan
Purwokerto,12 Agustus 2009
Surya Esa.
menciptakan bebauan
bau keserakahan
bau kemunafikan
bau kemenangan
bau kegagalan
bau perceraian
bahkan
bau kemenyan
beberapa gelintir diantara kamupun
menganggap bukan dosa
dalam cinta kasih
selalu tidak ada keberbedaan
sekarang
kemarin
esok
bahkan nanti
selalu menciptakan anggapan yang sama
salah atau benar
tidak ada keliru
aku bukan buah kekeliruan
Purwokerto,12 Agustus 2009
Surya Esa.
Langganan:
Postingan (Atom)