Saudaraku Papua

Saudaraku Papua
Lembah Baliem 1980.

Sabtu, Mei 22, 2010

TOPENG DAN ANAK ANAK

anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
bertopeng menari tarian tradisi nenek moyang

anak anak melompat lompat
berlarian jatuh terantuk batu
menangis meratapi topengnya yang lecet bibirnya

gemetaran tanganya mengusap usap
senyum topengnya berubah

dua hari kemudian

anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
bertopeng menyanyikan lagu lagu baru

anak anak saling pandang bangga diri
berjalan kesana kemari pamer topeng berwajah tampan dan licik
persis wajah bapaknya yang telah mendandani

anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
sedang menyanyi dan menari diantara kita

anak anak yang berkerumun
dibawah rimbun pohon beringin
siapakah mereka itu
aku
atau
kamu

Purwokerto,23 Mei 2010
Surya Esa.

Jumat, Mei 21, 2010

PERTEMUAN INI MAHAL SEKALI

pertemuan ini tidak diwarnai asap rokok
oh
segar sekali

perjamuan ini penuh kasih sayang
ya
indah sekali

pertanyaan yang agak pesimis jawabnya
bagaimana dengan pertemuan esok hari
esok lusa
minggu depan
sebulan lagi
atau dua puluh tahun yang akan datang

wow
apa itu
apa itu
apa itu

ya
pertemuan ini mahal sekali

Purwokerto,22 Mei 2010
Surya Esa.

PENJAGA MALAM

aku penjaga malam
yang memberi terang orang orang
tapi aku bukan bulan juga bukan bintang

aku penjaga malam
yang memberitahu orang tersesat
tapi aku bukan lentera juga bukan kunang kunang

penjaga malam itulah aku
yang selalu berjaga jaga
tapi aku bukan polisi Indonesia bukan pula kupu kupu malam

makananku mie godog dicampur hati onta
yang dimasak diatas bara arang kayu tancang

minumanku air putih
aku tidak minum teh atau kopi apa lagi alkohol
benci tubuhku

dengarkan kehadiranku bersama angin

aku penjaga malam
yang suka tersenyum kepada kaum miskin kesombongan
tapi aku bukan gareng,petruk juga bukan semar

penjaga malam itulah aku
yang menghabiskan waktunya dengan perbincangan bukan perang
tapi aku bukan pengkhotbah,pendakwah juga bukan pejabat negara

aku ada diantara kamu
sekarang
mengajak telanjang
menikmati keindahan yang sementara

aku penjaga malam

Purwokerto,21 Maret 2010
Surya Esa.

SAJAK PENANTIAN

Indonesia
tersenyumlah
seperti mereka yang besar

buatlah aku bangga

karna senyum manismu
kepada mereka yang memusuhimu

Indonesia
terbanglah seperti garuda
bukan burung phonix

buatlah aku menangis
karna gayamu
menyanyikan Bhineka tunggal ika

Indonesia
menarilah
seperti penari keraton yang agung
buatlah aku mlongo
karna kebajikanmu yang kau peragakan
mendamaiakan pertikaian
demi
pertikaian

Indonesia
bicaralah
seperti manusia bukan dewa dewa
dendangkanlah
baris baris Pancasila dan undang undang dasar 45

Indonesia
rakyat menunggumu

Purwokerto,12 Agustus 2010
Surya Esa.

SAJAK PERKUTUT

sebagai perkutut
kusadari
suaraku merdu

nyanyianku adalah sukacitamu
meski demikian
hubunganku denganmu
berbeda dengan matahari

nyanyianku tidak hanya untuk menyenangkanmu
kecerdasanku itu tak kumiliki

aku harus jujur
sebenarnya tidak pernah ada
ucapan terima kasih diantara kita

dalam cerita ini
sama persis
seperti hubunganku dengan mata air
dan air mata

yang telah melegakan tenggorokan
dan
otak

sebagai perkutut
kusadari
suaraku merdu

Purwokerto,24 Mei 2010
Surya Esa.

INDONESIA DAN AKU

dalam setiap kemerdekaan
menciptakan bebauan

bau keserakahan
bau kemunafikan
bau kemenangan
bau kegagalan
bau perceraian
bahkan
bau kemenyan

beberapa gelintir diantara kamupun
menganggap bukan dosa

dalam cinta kasih
selalu tidak ada keberbedaan

sekarang
kemarin
esok
bahkan nanti
selalu menciptakan anggapan yang sama
salah atau benar

tidak ada keliru

aku bukan buah kekeliruan


Purwokerto,12 Agustus 2009
Surya Esa.