ayah
ketika aku menyebut namamu
ada satu yang selalu kuingat
yang menjadi kebanggaanmu
yang selalu kau ceritakan dengan berapi api
perjalananmu menuju tanggal 17 Agustus 1945
beberapa kali kau tidur di goa makan ubi mentah
bersenjatakan bambu runcing
sambil kau nyanyikan Indonesia raya
disela sela desah nafas kekecewaan
kau masih juga tersenyum
ayah duduk disitu
aku disana
enam saudaraku dan ibu disini
ayah
aku anakmu
tidak ingin membuatmu kecewa
Purwokerto,5 Juli 2010.
Surya Esa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar